04 August 2009

Asa Itu Kian Memudar

Dia selalu rindu bundanya
Layaknya semua orang impikan dan ucapkan
Seraya ia bergumam: Kamu masih beruntung
Bisa mendekap hangat dalam peluk kasih bundamu
Cuman hanya terpisah ruang dan waktu.
Dan saat pertemuan itu pasti akan tiba.
Sumbu harapan itu masih panjang dan menyala terang. Kerinduan masih terbayar walau terpisah jarak
Sedangkan aku terpisah alam
Asa itu kian memudar, dan hanya setitik , itupun ketika aku menghadapNya

02 August 2009

Serigala Pengembala Kambing. Emang Bisa??

Keimanan dan taqwa adalah akar keberhasilan di dunia dan akhirat. Tanpa bisa dipungkiri, semua itu sudah menjadi sunah alam yang berasal dari pencitaNya Yang Maha Agung.

Kalaulah dunia dijalani dengan keyakinan yang berlandaskan kasih sayang, taqwa dan kejujuran, niscaya rahmat dan keberkahanNya akan menyembur dari berbagai sisi.
Namun kejadian sebaliknya akan menimpa, disaat lokomotif tidak lagi berjalan di rel yang telah ditentukan. Pesawat terbang tidak berangkat sesuai jadwal dan posisi terbang yang ditentukan. Dan kapal lautpun mencoba menentang arah dari sisi yang telah ditetapkan. Maka, kita cukup menunggu saat kehancuran semua itu, setiap kendaraan akan menemui waktu musibah yang akan menerjang, cepat atau lambat dia akan tetap menghadang dan menghancurkan.

Namun dengan berbekal kokoh, berpijakan aturan-aturan yang telah ditentukan, semua akan berjalan rapi sesuai dengan cita dan tujuan terakhir yang telah dibingkai.
Untuk menjalani semua itu sesuai dengan yang diharapkan, terdapat sebuah kunci sukses yang selalu diajarkan pimpinan umat. Hal pokok menuju keberhasilan itu adalah, dengan memperbaiki dan menjalin hubungan erat antara jiwa dengan pencipta alam.
Sebab kenapa? Karna Allah Swt telah berjanji dalam Alqur’an:

"Jikalaulah beriman dan bertaqwa ahli satu kampung, maka akan kami bukakan pintu-pintu rahmat dan keberkahan dari langit dan bumi"
Merupakan janji Allah Swt yang tidak akan pernah dipungkiri. Keberkahan itu tidak hanya didatangkan dari bumi, namun juga curah dari langit, dan bukan hanya satu keberkahan bahkan berlimpah ruah.

Di masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz dikisahkan:
Kepemimpinannya merupakan salah satu diantara masa-masa keemasan Islam, tegaknya keadilan dan jalannya pemerintahan dengan damai. Sehingga dikenal saat itu, seekor serigala makhluk ganas pemangsa daging manusia dan hewan, bertindak menjadi pengembala kambing yang ada di padang pasir. Apakah mungkin semua itu terjadi?

Secara logika, hal itu tidak dapat dibenarkan akal sehat. Karna serigala adalah hewan pemakan daging yang akan memangsa kambing sebagai objek yang selalu diintainya.
Namun semua itu jelas adanya terjadi. Walaupun sangat ajaib dan aneh sekali, tapi kejadian itu bukan dongeng yang mengada-ada.

Dengan berjuta keheranan dan ketaajuban para sahabat bertanya pada sang khalifah, kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Apa rahasia dibalik kepemimpinan engkau wahai khalifah? Sang khalifah dengan penuh ketenangannya menjelaskan, bahwa hal itu adalah keberkahan yang dicurahkan Allah Swt kepada hambanya dalam berbagai bentuk keindahan dan nikmat. Sehingga salah satu bentuk keberkahan itu, seekor serigala bisa bersahabat dengan kambing yang merupakan mangsa segarnya. Kemudian beliau bergumam, hal ini bisa terjadi karena Aku menjaga dan memperbaiki hubungan baik bersama Yang Kuasa, sehingga keberkahan itu benar-benar nyata.

Sahabat..
Kita lihat kenyataan yang terjadi, keberkahan itu memang betul-betul diperlihatkan dan diuntukkan kepada orang-orang yang diinginkanNya, sehingga terciptalah suasana indah yang selama ini tidak pernah terbayangkan oleh manusia banyak.

Semua itu hanya karena memperbaiki hubungan baik dengan penggenggam jiwa yang hina ini. Menunaikan hak-hak Yang kuasa, setelah sekian banyak nikmatnya kita pergunakan dengan gratis tanpa ada jaminan pemakaian. Menegakkan keadilan dimanapun berada dan dalam kondisi senang ataupun sempit.

Sahabat, keberkahan itu akan mencurah disaat ketaqwaan dan keimanan kita selalu terjaga bersama Allah Swt. Menghiasi hidup dengan bingkai keyakinan teguh dan kepercayaan kepadaNya.

Tunggu apalagi, pintu rahmat itu terbuka lebar dan masih menuggu sampai akhir nanti. Apakah semua itu akan kita raih ketika nyawa berada tenggorokan. Mari menjadi orang yang berlomba dalam rahmat Allah Swt yang dimulai dari gerbang utama.
Semoga!

28 July 2009

Dimulai Islam dengan Keasingan

Dengan keimanan kokoh pada pemilik alam semesta dan diiringi hidayahNya, nabi kita Muhamad Saw menapaki jalan selangkah demi selangkah untuk menyebarkan dan meyakinkan ajaran Islam pada manusia dunia.
Meski tertatih-tatih dan tak jarang mendapatkan perlawanan dari berbagai golongan. Namun hal itu tidak menjadi alasan bagi sang hero untuk berhenti begitu saja.

Sosok nabi Muhamad Saw yang telah didesain oleh pemilik semesta alam, tegar dalam segala kondisi dan halangan yang menghadang.
Dia selalu melaju selangkah demi selangkah, meyakinkan orang-orang terdekatnya untuk mengimani ajran mulia yang dibawanya.

Meski dia muncul dalam keasingan di tengah-tengah kejahiliyaan manusia yang mendekati pucaknya. Namun hal itu juga yang membawanya ke puncak kejayaan Islam, hingga tersebarlah Islam keberbagai penjuru dunia.
Kala itu adalah masa-masa keemasan dunia Islam setelah berlalu dari keasingannya di tengah manusia banyak.

Berjalan sekian masa kemuliaan Islam dan kemasyhuran bersama rasul Saw. Hingga kala itu manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama baru yang mulia itu.
Tapi, sudah merupakan sunatullah, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.

Setelah menjalankan tugasnya di bumi ini sekian lama dengan berbagai suka dan dukanya. Tibalah saatnya nabi Muhamad Saw dipanggil oleh penguasa alam, untuk berada senang di sampingNya.
Kala itu dunia Islam berduka dengan kepergian habibullah yang telah meletakkan dasar-dasar tauhid di bumi fana ini. Namun pengorbanannya tidak sia-sia, dia telah berhasil mengubah alam dan peradaban manusia dari keterbelakangan akidah menuju kejayaan hakiki bertauhidkan Allah Yang Esa.

Masa keemasan ini masih berlanjut dengan kepemimpinan Khulafa Rasyidin dan ulama-ulama tabiin dan pengikutnya. Islam tersebar keberbagai penjuru dunia, dari timur ke barat bertauhidkan Allah yang satu. Hingga saat ini, Islam ada di sudut kota manapun.

Berjalannya waktu ternyata mengikis sendi-sendi agama yang diletakkan oleh raul Saw. Membawa kemunduran, bahkan banyak ditemukan Islam hanya tinggal simbol dalam hati masyarakat muslim, tidak lebih bahkan kurang.
Dunia lebih menenggelamkan dan menyenangkan, hingga kita rasakan sendiri seakan-akan Islam itu asing di tengah-tengah keramaian masyarakat muslim sendiri.
Telah terbukti apa yang pernah disampaikan rasul Saw:
“Islam itu dimulai dengan keasingan, dan akan kembali seperti semula kala ‘asing’. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang bisa menjadi asing”

Mungkin, disaat panasnya langit dunia dengan segala kejahiliyaan moderen, dizaman asingnya Islam dari komunitas muslim saat ini. Kita mencoba untuk menjadi orang yang asing dengan amalan-amalan yang berdasarkan Al-qur’an dan Sunah. Meski manusia menganggap semua itu kuno. Namun itulah jalan kebenaran yang telah ditetapkan Nabi Saw menuju Surganya yang hakiki.
Semoga!

25 July 2009

Jangan Berhenti Pada Titik 99%

Islam selalu mengajarkan kita untuk bisa merawut kebaikan dari sisi makhluk, dan mengais pahala dari pemilik jiwa manusia. Kapan dan dimanapun kita berada, pintu-pintu pahala itu selalu terbuka lebar untuk siapapun yang mengharapkannya.

Allah Swt tidak pernah mengharamkan kasihsayang dan kebaikanNya, selagi manusia masih berpegang dengan Al-qur’an dan Sunah rasulNya.
Itulah yang selalu kita kejar, meskipun jalan menujunya tidak mudah bahkan berliku dan terjal.

Seringkali manusia jatuh dalam menggapainya, karna rangsangan nafsu dunia lebih menenggelamkan. Padahal, jika bersabar, satu langkah di depannya adalah keberhasilan itu. Namun masih saja kendala klasik menjatuhkan. Kita sering berhenti dan pasrah disaat angka keberhasilan berdiri tegak pada poin 99%. Tidak cukup sabar menunggu 100% dengan sedikit ujian, sehingga terpental, dan pengorbanan yang telah diusahakan bernilai hampa dan terbuang sia-sia.

Bukankah Islam telah mengajarkan begitu penting arti sebuah kesabaran. Dengannya telah berhasil merubah corak hidup yang tidak karuan dan berhukum rimba, menuju peradaban hakiki bernilai kasihsayang dan menghargai hak tiap manusia.

Disana ditemui realita nyata yang tidak terbantahkan, betapa banyak keberhasilan studi, bisnis ataupun lainnya, digapai dengan kunci kesabaran.
Layaknya kemasyhuran Islam hari ini, dilalui rasulullah Saw bukan dengan keegoisan, ketergesa-gesaan dan ketidak sabaran. Namun beliau menjalaninya dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan keteguhan.

Dalam sejarah Islam telah terlukis indah kisah perilaku seorang kafir Quraisy terhadap baginda kita. Rasul Saw setiap kali melalui satu jalan yang menghubungkannya dengan mesjid, selalu disedekahi air ludah seorang kafir quraiys yang bersembunyi di balik rumahnya. Kejadian ini terjadi berulang-ulang, namun selalu saja rasul Saw tabah menghadapi semua itu.
Kalaulah dikala itu baginda Saw tidak memiliki kesabaran dalam menyingkapinya, maka akan sempit dan tertutup jalan menuju kejayaan Islam. Namun, beliau menghadapinya dengan sabar dan selalu memohonkan doa untuknya. Hingga suatu ketika sang kafir tersebut sakit, secara sepontan rasul Saw kehilangan langganan sedekah air ludah yang menjijikan.

Tapi dengan kerendahan hatinya, dia berusaha menemui sang kafir. Apa yang terjadi? Dia terkejut dengan kunjungannya seraya takut seakan-akan Muhamad Saw akan menikamnya. Namun rasul Saw melalui hidayah ilahi, hanya bermaksud menjenguk. Hingga sang kafir berdecak kagum dengan kemulian budinya dan keindahan Islam. Seketika itu juga dia menyatakan keislamannya dihadapan rasul.

Sahabat, bukankan semua itu contoh kesabaran dan keteguhan mencapai poin 100%. Buktinya, kita dapat rasakan sendiri hasil dari ketabahan dan keuletan itu pada hari ini.
Mari, terus melangkah menggapai jati diri yang sebenarnya. Jangan patah dan lesu ketika ujian mulai menggerogoti. Tetap semangat dan jangan berhenti disaat fajar mulai menyingsing. Terus dan terus hingga mentari itu benar-benar tersenyum indah dalam bingkai pasti. Sebab disana sudah menanti ganjaran hakiki di sisi Yang Kuasa. Dalam dusturNya, Dia berjanji akan memberikan segala kenikmatan yang tiada tara bagi orang-orang yang sabar. Semua itu jauh lebih baik dari kenikmatan dunia dan isinya.
Semoga!

Puasa di bulan Sya’ban

Segala sesuatu akan bernilai ibadah jika diiringi niat yang ikhlas mengharap ridoNya dan tidak menyalahi Al-qur’an dan Sunah. Begitu juga ibadah puasa, baik yang berdedikasi wajib ataupun sunat.
Berhubung bulan Rajab hanya menghitung hari menantidatangnya Sya’ban. Alangkah lebih baiknya kita persiapkan segalasesuatu untuk menyambutnya.

Pada kesempatan ini kita akan coba kupas pembahasan tentang puasa di bulan Sya’ban.
Puasa bulan Sya’ban direkomendasikan Rasul Saw melalui banyak hadisnya. Diantaranyatertulis dalam kitab sohih Bukhari dan Muslim bab “Puasa Sya’ban”
Kita akan coba kemukakan hadis nomor 1969 kitab Sohih Bukhari yang berbunyi sebagaiberikut:

Yang artinya:
“Aisyah umul mukminin menceritakan: ketika rasul Saw berpuasa maka seolah-olah kita melihatdia tidak berbuka. Dan ketika dia berbuka seolah-olah tidak berpuasa. Lalu Aisyah Ra mengatakan: saya tidak pernah melihat rasul berpuasa satu bulan penuh kecuali di bulanRamadhan. Dan saya juga tidak pernah melihat beliau banyak melakukan puasa sunat kecuali dibulan Sya’ban”.

Pembahasan ini akan kita bagi menjadi beberapa poin penting:

1. Hukum puasa di bulan Sya’ban

Seperti yang kita temui dalam banyak buku, bahwa puasa di bulan Sya’ban hukumnya sunat dandianjurkan.
Berdalil dengan hadis rasul Saw yang disampaikan oleh Aisyah Ra “aku tidak pernah melihatbeliau melakukan puasa sunat lebih banyak, kecuali yang dikerjakannya di bulan Sya’ban”.
Kemudian, ulama-ulama Islam juga menganjurkan untuk melaksanakan banyak puasa di bulanSya’ban, karna pada bulan tersebut semua amal-amal manusia diangkat kehadirat Allah Swt. Dan rasul Saw seperti yang dikisahkan, sangat mencintai berada dalam kondisi berpuasa ketikaamalannya dihadapkan pada Allah Swt.

2. Hikmah dianjurkan banyak berpuasa di bulan Sya’ban:

a. Pengagungan terhadap bulan Ramadhan.
Seperti yang kita pahami bersama, Ramadhan adalah bulannya orang-orang yang bertaqwa serta menjadi penghulu sekalian bulan. Kita akan bertanya kenapa dinamakan penghulu sekalian bulan? Jawabannya adalah, karena Al-qur’an diturunkan pada bulan tersebut. Juga karena segala sesuatu yang dilakukan didalamnya dengan keimanan, ketaqwaan dan penuh perhitungan akan bernilai ibadah dan diberi ganjaran di sisiNya.
Maka oleh karena itu, perlu mengadakan persiapan dan pengagungan untuk menyambutnya, layaknya kita menerima tamu terhormat. Nah, salah satu bentuk penyambutannya adalah dengan membiasakan puasa di bulan Sya’ban. Berharap ketika Ramadhan menghampiri, kita telah terbiasa dengan puasa dan menahan diri dari segala yang diharamkan.
Di samping itu, hal yang paling mendasar juga adalah: bahwa puasa di bulan Ramadhan merupakan fardhu atau wajib di sisi Allah Swt. Sementara puasa Sya’ban hanya berpredikat sunat, maka ketika amal-amal sunat bisa dilalui dengan sukses, menjadi pertanda amalan wajib akan mudah terselesaikan.

b. Dianjurkan banyak berpuasa, karena di bulan tersebut seluruh amalan manusia dihadapkan pada Allah Swt. Akan menjadi sangat beruntung ketika laporan amal diambil, sementara itu hambanya berada dalam ketaatan. Maka Allah akan segan untuk menolak doa orang-orang yang taat.
Sesuai dengan hadis yang disampaikan oleh Usamah bin Zayid: dia bertanya: ya rasulallah, akutidak pernah melihat engkau banyak berpuasa kecuali yang engkau lakukan di bulan Sya’ban. Dijawab oleh rasul Saw: karma di bulan itu manusia sering lalai, sementara di bulan itu jugaamalan-amalan dihadapkan pada Allah. Maka aku suka ketika itu aku berada dalam keadaanberpuasa.

3. Tinjauan umum makna hadis.

Hadis-hadis anjuran melaksanakan puasa Sya’ban terdapat dalam konteks yang berbeda-beda. Di salahsatu hadisnya yang berbunyi:
( كان يصوم شعبان كله , كان يصوم شعبان الا قليلا )
“Artinya: adalah nabi Saw melaksanakan puasa Sya’ban satu bulan penuh, dan tidaklah nabi Saw melakukan puasa Sya’ban kecuali sedikit”

Bila dilihat dari sisi bahasa tanpa mendalami makna yang tersimpan di dalamnya, mungkin saja kita akan mengatakan bahwa hadis ini terjadi pertentangan diantara lafaznya. Tapi kenyataannya bukan seperti demikian, ternyata kekayaan bahasa Arab menunjukkan ijaz dan makna yang dalam.
Lafaz hadis tersebut tidak bertentangan, melainkan kalimat yang kedua adalah tafsiran dari kalimat pertama.
Terdapat banyak maksud dari potongan hadis “ كان يصوم شعبان كله ” disini dapat kita jelaskan dalambeberapa pendapat:

1. Bahwa Rasul Saw melaksanakan puasa Sya’ban satu bulan penuh pada satu kesempatan dan tidak melaksanakannya di tahun lainnya.

2. Bahwa Rasul Saw satu ketika memulai puasa sya’ban dari awal sampai akhir, dilain waktu melaksanakannya dari pertengahan bulan sampai akhir, dan pada kesempatan atau taun lainnya hanya memulai di akhirnya saja.

Disini bisa kita simpulkan bahwa maksud dari potongan hadis: “Adalah Rasul Saw memuasakansemua hari bulan Sya’ban” yaitu: rasul Saw melaksanakan puasa tersebut dikebanyakan haribulan Sya’ban. Bukan memuasakan penuh semua hari bulan Sya’ban.
Hal ini sesuai dengan hadis beliau yang berbunyi:
"ولا صام شهرا كاملا قط منذ قدم المدينة غير رمضان"
“Tidaklah rasul Saw berpuasa penuh satu bulan, semenjak sampai di Madinah selain puasaRamadhan”

Hadis ini menguatkan, bahwa puasa Sya’ban yang dilakukan oleh rasul Saw hanya disebagian besar dari hari-harinya, bukan satu bulan penuh.
Imam Tirmizi menukilkan dari Ibnu Mubarak dalam kitab Sohih Bukhari: “satu hal yang bolehdalam pembicaraan arab itu terjadi adalah: mengatakan orang yang berpuasa disebagian banyakhari dalam satu bulan bahwa dia telah berpuasa satu bulan penuh”
Ini adalah salah satu gaya bahasa yang harus kita pahami. Hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Arab sangat kaya dengan makna dan rahasia dibaliknya.


4.Puasa Sya’ban yang diniatkan menjaga kehati-hatian Ramadhan?

Puasa Sya’ban satu hari atau dua hari menjelang ramadhan yang dilakukan dengan niat menjaga kehati-hatian masuknya bulan Ramadhan hukumnya dilarang.
Hal ini dilakukan oleh sebagian kelompok, mereka berpuasa dengan niat menyempurnakan ramadhan, dan rasa takutnya apakah ramadhan sudah masuk atau belum. Jika puasa dilakukan dengan dasar niat seperti ini, maka perbuatannya terlarang dan tidak ada dalam Al-quran dan Sunah rasul Saw
Seperti disampaikan rasul Saw yang tertulis dalam kitab Sohih Bukhari, hadis nomor 1914 yang berbunyi:
لا تقدموا رمضان بصوم يوم أو يومين
Artinya: janganlah kamu dahului puasa ramadhan dengan berpuasa satu atau dua harisebelumnya

Larangan ini dilakukan, karena takut terjadi penambahan jumlah bilangan puasa ramadhan dari jumlah yang pasti menurut perhitungan hilal. Jika hal ini dibiarkan maka akan membawa kepada bid’ah dan perpecahan umat dalam memahami awal hari bulan Ramadhan. Maka mari kita sama-sama cerdas dalam beribadah.

22 July 2009

Merendahlah


Merendahlah, engkau akan seperti bintang gemintang berkilau dipandang orang di atas geliat air, dan sang bintangpun jauh tinggi.
Jangan seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit, padahal dirinya rendah, hina.

11 April 2009

Peradaban Lembah Sungai Nil


Peradaban lembah sungai Nil di Mesir, Afrika, lahir disebabkan kesuburan tanah disekitarlembah sungai yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur. Hal inilah yang menarikperhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun peradaban ditempat tersebut.

Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur. Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir.

Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer. Di sekeliling lembah sungai adalah gurun. Batas timur adalah gurun Arabia di tepi Laut Merah. Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan, batas barat adalah gurun Libia. Kemudian batas utara Mesir adalah Laut Tengah.

Menurut mitos, air sungai yang mengalir terus tersebut adalah air mata Dewi Isis yang selalu sibuk menangis dan menyusuri sungai Nil untuk mencari jenazah puteranya yang gugur dalam pertempuran.

Namun secara ilmiah, air tersebut berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan Kilimanjaro sebagai hulu sungai Nil.

Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah jika Herodotus menyebutkan “Mesir adalah hadiah sungai Nil” (Egypt is the gift of the Nile)

Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk. Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata. Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah gandum, sekoi atau jamawut dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.

Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual hasil produksi rakyat Mesir, maka dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di kawasan Laut Tengah. Peranan sungai Nil adalah sebagai sarana transportasi perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi sungai Nil.

Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungaitersebut. Maka tepatlah jika Herodotus menyebutkan “Mesir adalah hadiah sungai Nil” (Egypt is the gift of the Nile)
kekuasaan raja-raja Mesir kuno

Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas-komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen. Dari desa-desa kecil berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun 3400 SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan tersebut menjadi satu kerjaan Mesir yang besar.

Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara mutlak. Firaun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa Osiris. Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer maupun agama.

Sebagai penguasa, Firaun mengklaim atas seluruh tanah kerajaan. Rakyat yang tinggal di wilayah kerajaan harus membayar pajak. Untuk keperluan tersebut Firaun memerintahkan untuk sensus penduduk, tanah dan binatang ternak. Ia membuat undang-undang dan karena itu menguasai pengadilan. Sebagai penguasa militer Firaun berperan sebagai panglima perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya untuk membangun kanal-kanal dan jalan raya.

Untuk menjalankan pemerintahannya Firaun mengangkat para pejabat yang pada umumnya berasal dari golongan bangsawan. Ada pejabat gubernur yang memerintah propinsi, panglima ketentaraan, hakim di pengadilan dan pendeta untuk melaksanakan upacara keagamaan. Salah satu jabatan penting adalah Wazir atau Perdana Menteri yang umumnya dijabat oleh putra mahkota.

Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah oleh 30 dinasti yang berbeda yang terdiri dari tiga zaman yaitu Kerajaan Mesir Tua yang berpusat di Memphis, Kerajaan Tengah di Awaris dan Mesir Baru di Thebe.

Secara garis besar keadaan pemerintahan raja-raja Mesir adalah sebagai berikut.

Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)

Lahirnya kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Sebagai pemersatu ia digelari Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota kembar.

Kerajaan Mesir Tua disebut zaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser.

Piramida di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.

Runtuhnya Mesir Tua disebabkan karena sejak tahun 2500 SM pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke Mesir. Para bangsawan banyak yang melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri. Akhirnya terjadilah perpecahan antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu.

Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM)

Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir. Tindakannya antara lain membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syria dan pulau Kreta. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia). Sejak tahun 1800 SM kerajaan Mesir Tengah diserbu dan ditaklukkan oleh bangsa Hyksos.

Kerajaan Mesir Baru (1570 - 1075 SM)
Patung Raja/Firaun Thutmosis III

Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki zaman kerajaan baru atau zaman imperium. Disebut zaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut wilayah/daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.

Raja-raja yang memerintah zaman Mesir Baru antara lain:

1. Ahmosis I. Ia berhasil mengusir bangsa Hyksos dari Mesir sehingga berkuasalah dinasti ke 18, ke 19 dan ke 20.
2. Thutmosis I. Pada masa pemerintahannya Mesir berhasil menguasai Mesopotamia yang subur.
3. Thutmosis III. Merupakan raja terbesar di Mesir. Ia memerintah bersama istrinya Hatshepsut. Batas wilayah kekuasaannya di timur sampai Syria, di selatan sampai Nubia, di barat sampai Lybia dan di utara sampai pulau Kreta dan Sicilia. Karena tindakannya tersebut ia digelari “Napoleon dari Mesir”. Thutmosis III juga dikenal karena memerintahkan pembangunan Kuil Karnak dan Luxor.
4. Amen Hotep IV. Kaisar ini dikenal seorang raja yang pertama kali memperkenalkan kepercayaan yang bersifat monotheis kepada rakyat Mesir kuno yaitu hanya menyembah dewa Aton (dewa matahari) yang merupakan roh dan tidak berbentuk. Ia juga menyatakan sebagai manusia biasa dan bukan dewa.
5. Ramses II. Ramses II dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan Kuil serta makamnya di Abusimbel. Ia juga pernah memerintahkan penggalian sebuah terusan yang menghubungkan daerah sungai Nil dengan Laut Merah namun belum berhasil.

Masa Ramses II diperkirakan sezaman dengan kehidupan nabi Musa.

Setelah pemerintahan Ramses II kekuasaan di Mesir mengalami kemunduran. Mesir ditaklukkan Assyria pada tahun 670 SM dan pada tahun 525 SM Mesir menjadi bagian imperium Persia. Setelah Persia, Mesir dikuasai oleh Iskandar Zulkarnaen dan para penggantinya dari Yunani dengan dinasti terakhir Ptolemeus. Salah satu keturunan dinasti Ptolemeus adalah Ratu Cleopatra dan sejak tahun 27 SM Mesir menjadi wilayah Romawi.

Sistem kepercayaan bangsa Mesir kuno

Masyarakat Mesir mengenal pemujaan terhadap dewa-dewa. Ada dewa yang bersifat nasional yaitu Ra (Dewa Matahari), Amon (Dewa Bulan) kemudian menjadi Amon Ra.

Sebagai lambang pemujaan kepada Ra didirikan obelisk yaitu tiang batu yang ujungnya runcing. Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian. Untuk pemujaan terhadap dewa Amon Ra dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada masa Raja Thutmosis III.

Selain dewa nasional maka ada dewa-dewa lokal yang dipuja pada daerah-daerah tertentu seperti Dewa Osiris yaitu hakim alam baka, Dewi Isis yaitu dewi kecantikan isteri Osiris, Dewa Aris sebagai dewa kesuburan dan dewa Anubis yaitu dewa kematian.

Wujud kepercayaan yang berkembang di Mesir berdasarkan pemahaman sebagai berikut:

1. Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak berdaya dalam menaklukkan alam.
2. Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti dewa Anubis atau yang memberi sumber kehidupan.

Jadi dengan taat menyembah pada dewa masyarakat lembah sungai Nil mengharap jangan menjadi sasaran maut.

Kepercayaan yang kedua berkaitan dengan pengawetan jenazah yang disebut mummi. Dasarnya membuat mummi adalah bahwa manusia tidak dapat menghindari dari kehendak dewa maut. Manusia ingin tetap hidup abadi. Agar roh tetap hidup maka jasad sebagai lambang roh harus tetap utuh.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Tulisan

Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebu Hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan benda-benda. Setiap lambang memiliki makna. Tulisan Hieroglyph berkembang menjadi lebih sederhana kemudian dikenal dengan tulisan hieratik dan demotis. Tulisan hieratik atau tulisan suci dipergunakan oleh para pendeta. Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk urusan keduniawian misalnya jual beli.

Huruf-huruf Mesir itu semula menimbulkan teka-teki karena tidak diketahui maknanya. Secara kebetulan pada waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu anggota pasukannya menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta.

Batu itu kemudian dikenal dengan batu Rosetta memuat inskripsi dalam tiga bahasa. Pada tahun 1822 J.F. Champollion telah menemukan arti dari isi tulisan batu Rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan yang digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan Yunani.

Dengan terbacanya isi batu Rosetta terbukalah tabir mengenai pengetahuan Mesir kuno (Egyptologi) yang Anda kenal sampai sekarang.

Selain di batu, tulisan Hieroglyph juga ditemukan di kertas yang terbuat dari batang Papirus.

Dokumen Papirus sudah digunakan sejak dinasti yang pertama. Cara membuat kertas dari gelagah papirus adalah dengan memotongnya. Kemudian kulitnya dikupas dan intinya diiris/disayat tipis-tipis.

Sistem kalender

Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran) bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365 hari yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang disebut Tahun Syamsiah (sistem Solar).

Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian diadopsi (diambil alih) oleh bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem lunar (peredaran bulan) menjadi tarik Hijriah.

Seni bangunan (arsitektur)
Piramida dan Spinx di Gizeh, Mesir

Dari peninggalan bangunan-bangunan yang masih bisa disaksikan sampai sekarang menunjukkan bahwa bangsa Mesir telah memiliki kemampuan yang menonjol di bidang matematika, geometri dan arsitektur.

Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat kaitannya dengan kehidupan keagamaan.

Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun. Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep. Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah tanah, pekarangan dan kuil kecil di bagian luarnya.

Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi dengan hiasan yang indah. Di bagian dalam terdapat lorong-lorong, lubang angin dan ruang jenazah raja. Di depan piramida terdapat spinx yaitu patung singa berkepala manusia. Fungsi spinx adalah penjaga piramida.

Piramida terbesar adalah makam raja Cheops, yang tingginya mencapai 137 meter di Gizeh. Selain Cheops, di Gizeh juga terdapat piramida Chefren dan Menkaure. Di Sakarah terdapat piramida firaun Joser. Selain piramida apakah ada tempat pemakaman yang lain di Mesir? Berdasarkan penggalian di daerah El Badari ditemukan pemakaman yang disebut Hockerbestattung (Hocker artinya jongkok dan bestattung artinya pemakaman) karena orang yang meninggal dimasukkan dengan cara didudukkan menjongkok. Ada pula pemakaman yang disebut mastaba untuk golongan bangsawan.

Bangunan kedua adalah kuil yang berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Kuil terbesar dan terindah adalah Kuil Karnak untuk pemujaan Dewa Amon Ra.

Kuil Karnak panjangnya ±433 m (1300 kaki), tiang-tiangnya setinggi 23,5 m dengan diameter ±6,6 m (20 kaki). Tembok, tiang dan pintu gerbang dipenuhi dengan lukisan dan tulisan yang menceritakan pemerintahan raja.

Salahudin Al Ayubi

Salahudin Al Ayubi “Singa Padang Pasir”

Salahudin Al Ayubi atau sering juga di sebut sebagai “Saladin” di dunia barat, merupakan panglima perang Muslim yang dikagumi kepiawaian berperang serta keshalihannya baik kepada kawan dan lawan-lawannya. Keberanian dan kepahlawanannya tercatat sejarah di kancah perang salib.

Juli 1192 sepasukan muslim dalam perang salib menyerang tenda-tenda pasukan salib diluar benteng kota Jaffa, termasuk didalamnya ada tenda Raja Inggris, Richard I. Raja Richard pun menyongsong serangan pasukan muslim dengan berjalan kaki bersama para prajuritnya. Perbandingan pasukan muslim dengan Kristen adalah 4:1. Salahudin Al Ayubi yang melihat Richard dalam kondisi seperti itu berkata kepada saudaranya : ” Bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah ambil kuda arab ini dan berikan kepadanya, seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki “. Fragmen diatas dicatat sebagai salah satu karakter yang pemurah dari Salahudin, bahkan kepada musuhnya sekalipun. Walalupun sedang diatas angin tetap berlaku adil dan menghormati lawan-lawannya.

Sejarah Hidup Salahudin

Salahudin lahir disebuah kastil di Takreet tepi sungai Tigris (daerah Irak) tahun 1137 Masehi atau 532 Hijriyah. Bernama asli Salah al-Din Yusuf bin Ayub. Ayahnya Najm ad-Din masih keturunan suku Kurdi dan menjadi pengelola kastil itu. Setelah kelahiran Salahudin keluarga Najm-ad-Din bertolak ke Mosul, akibat ada konflik didalam kastil. Di Mosul , keluarga Najm bertemu dan membantu Zangi, seorang penguasa arab yang mencoba menyatukan daerah-daerah muslim yang terpecah menjadi beberapa kerajaan seperti Suriah, Antiokhia, Aleppo, Tripoli, Horns, Yarussalem, Damaskus.

Zangi berhasil menguasai Suriah selanjutnya Zangi bersiap untuk menghadapi serbuan tentara Salib dari Eropa yang telah mulai memasuki Palestina. Zangi bersama saudaranya; Nuruddin menjadi mentor bagi Salahudin kecil yang mulai tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga ksatria. Dari kecil sudah mulai terlihat karakter kuat Salahudin yang rendah hati, santu serta penuh belas kasih. Zangi meninggal digantikan Nuruddin. Paman Salahudin, Shirkuh kemudian ditunjuk untuk menaklukan Mesir yang saat itu sedang dikuasai dinasti Fatimiyah. Setelah penyerangan kelima kali, tahun 1189 Mesir dapat dikuasai. Shirkuh kemudian meninggal. Selanjutnya Salahudin diangkat oleh Nuruddin menjadi pengganti Shirkuh.

Salahudin yang masih muda dan dinggap “hijau” ternyata mampu melakukan mobilisasi dan reorganisasi pasukan dan perekonomian di Mesir, terutama untuk menghadapi kemungkinan serbuan balatentara Salib. Berkali-kali serangan pasukan Salib ke Mesir dapat Salahudin patahkan. Akan tetapi keberhasilan Salahudin dalam memimpin mesir mengakibatkan Nuruddin merasa khawatir tersaingi. Akibatnya hubungan mereka memburuk. Tahun 1175 Nuruddin mengirimkan pasukan untuk menaklukan Mesir. Tetapi Nuruddin meninggal saat armadanya sedang dalam perjalanan. Akhirnya penyerangan dibatalkan. Tampuk kekuasaan diserahkan kepada putranya yang masih sangat muda. Salahudin berangkat ke Damaskus untuk mengucapkan bela sungkawa. Kedatangannya banyak disambut dan dielu-elukan. Salahudin yang santun berniat untuk menyerahkan kekuasaan kepada raja yang baru dan masih belia ini. Pada tahun itu juga raja muda ini sakit dan meninggal. Posisinya digantikan oleh Salahudin yang diangkat menjadi pemimpin kekhalifahan Suriah dan Mesir.

Salahudin dan Perang Salib

Saat Salahudin berkuasa, perang salib sedang berjalan dalam fase kedua dengan dikuasainya Yerussalem oleh pasukan Salib. Namun pasukan Salib tidak mampu menaklukan Damaskus dan Kairo. Saat itu terjadi gencatan senjata antara Salahudin dengan Raja Yerussalem dari pasukan Salib, Guy de Lusignan.

Perang salib yang disebut-sebut sebagai fase ketiga dipicu oleh penyerangan pasukan Salib terhadap rombongan peziarah muslim dari Damaskus. Penyerangan ini dipimpin oleh Reginald de Chattilon penguasa kastil di Kerak yang merupakan bagian dari Kerajaan Yerussalem. Seluruh rombongan kafilah ini dibantai termasuk saudara perempuan Salahudin. Insiden ini menghancurkan kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus dan Yerussalem. Maret 1187 setelah bulan suci Ramadhan, Salahudin menyerukan Jihad Qittal. Pasukan muslimin bergerak menaklukan benteng-benteng pasukan Salib. Puncak kegemilangan Salahudin terjadi di Perang Hattin.

Perang Hattin terjadi di bulan Juli yang kering. Pasukan muslim dengan jumlah 25000 orang mengepung tentara salib didaerah Hattin yang menyerupai tanduk. Pasukan muslim terdiri atas 12000 orang pasukan berkuda (kavaleri) sisanya adalah pasukan jalan kaki (infanteri). Kavaleri pasukan muslim menunggangi kuda yaman yang gesit dengan pakaian dari katun ringan (kazaghand) untuk meminimalisir panas terik di padang pasir. Mereka terorganisir dengan baik, berkomunikasi dengan bahasa arab. Pasukan dibagi menjadi beberapa skuadron kecil dengan menggunakan taktik hit and run.

Pasukan salib terdiri atas tiga bagian. Bagian depan pasukan adalah pasukan Hospitaler, bagian tengah adalah batalyon kerajaan yang dipimpin Guy de Lusignan yang juga membawa Salib besar sebagai lambang kerajaan. Bagian belakang adalah pasukan ordo Knight Templar yang dipimpin Balian dari Ibelin. Bahasa yang mereka gunakan bercampur antara bahasa Inggris, Perancis dan beberapa bahasa eropa lainnya. Seperti umumnya tentara Eropa mereka menggunakan baju zirah dari besi yang berat, yang sebetulnya tidak cocok digunakan di perang padang pasir.

Salahudin memanfaatkan celah-celah ini. Malam harinya pasukan muslimin membakar rumput kering disekeliling pasukan Salib yang sudah sangat kepanasan dan kehausan. Besok paginya Salahudin membagikan anak panah tambahan pada pasukan kavalerinya untuk membabat habis kuda tunggangan musuh. Tanpa kuda dan payah kepanasan, pasukan salib menjadi jauh berkurang kekuatannya. Saat peperangan berlangsung dengan kondisi suhu yang panas hampir semua pasukan salib tewas. Raja Yerussalem Guy de Lusignan berhasil ditawan sedangkan Reginald de Chattilon yang pernah membantai khalifah kaum muslimin langsung dipancung. Kepada Raja Guy, Salahudin memperlakukan dengan baik dan dibebaskan dengan tebusan beberapa tahun kemudian.

Menuju Yerussalem

Dari Hattin, Salahudin bergerak menuju kota-kota Acre, Beirut dan Sidon untuk dibebaskan. Selanjutnya Salahudin bergerak menuju Yerussalem. Dalam pembebasan kota-kota ataupun benteng Salahudin selalu mengutamakan jalur diplomasi dan penyerahan daripada langsung melakukan penyerbuan militer. Pasukan Salahudin mengepung Kota Yerussalem , pasukan salib di Yerussalem dipimpin oleh Balian dari Obelin. Empat hari kemudian Salahudin menerima penawaran menyerah dari Balian. Yerussalem diserahkan ketangan kaum muslimin. Salahuddin menjamin kebebasan dan keamanan kaum Kristen dan Yahudi. Fragmen ini di abadikan dalam film “Kingdom Of Heaven” besutan sutradara Ridley Scott. Tanggal 27 Rajab 583 Hijriyah atau bertepatan dengan Isra Mi’raj Rasulullah SAW, Salahudin memasuki kota Yerussalem.



Ada suatu percakapan dalam film Kingdom Of Heaven yang menarik bagi penulis, yang kurang lebih seperti ini :

Balian : ”Saya serahkan kunci kota Yerussalem kepada anda, tapi anda harus dapat bisa menjamin keselamatan kami, orang-orang non-muslim”

Salahudin: ”Saya akan jamin keselamatan anda”

Balian : ” Apa yang dapat menjamin kami bahwa anda akan menepati janji anda ?” (Balian masih ingat saat-saat Yerussalem jatuh ke tangan pasukan Salib, banyak penduduk sipil muslim yang dibantai sampai kota Yerussalem sesak oleh mayat, dan Balian khawatir Salahudin melakukan hal yang sama )

Salahudin : ” (diam sejenak..menatap tajam Balian) Saya akan menepati janji, Insya Allah ..saya adalah Salahudin saya bukan seperti orang-orang anda”.

Di Yerussalem, Salahudin kembali menampilkan kebijakan dan sikap yang adil sebagai pemimpin yang shalih. Mesjid Al-Aqsa dan Mesjid Umar bin Khattab dibersihkan tetapi untuk Gereja Makam Suci tetap dibuka serta umat Kristiani diberikan kebebasan untuk beribadah didalamnya. Salahudin berkata :” Muslim yang baik harus memuliakan tempat ibadah agama lain”. Sangat kontras dengan yang dilakukan para pasukan Salib di awal penaklukan kota Yerussalem (awal perang salib), sejarah mencatat kota Yerussalem digenangi darah dan mayat dari penduduk muslimin yang dibantai. Sikap Salahudin yang pemaaf dan murah hati disertai ketegasan adalah contoh kebaikan bagi seluruh alam yang diperintahkan ajaran Islam.

Salahudin Al-Ayubi tidak tinggal di istana megah. Ia justru tinggal di mesjid kecil bernama Al-Khanagah di Dolorossa. Ruangan yang dimilikinya luasnya hanya bisa menampung kurang dari 6 orang.Walaupun sebagai raja besar dan pemenang perang, Salahudin sangat menjunjung tinggi kesederhanaan dan menjauhi kemewahan serta korupsi.

Salahudin berhasil mempertahankan Yerussalem dari serangan musuh besarnya Richard The Lion Heart, Raja Inggris. Richard menyerang dan mengepung Yerussalem Desember 1191 dan Juli 1192. Namun penyerangan-penyerangannya dapat digagalkan oleh Salahudin. Kepada musuhnya pun Salahudin berlaku penuh murah hati. Saat Richard sakit dan terluka, Salahudin menghentikan pertempuran serta mengirimkan hadiah serta tim pengobatan kepada Richard. Richard pun kembali ke Inggris tanpa berhasil mengalahkan Salahudin.

Sepanjang sejarah Yerussalem sebagai kota suci bagi tiga agama, sejak ditaklukan Salahudin, Yerussalem belum pernah jatuh ketangan pihak lain. Baru setelah Perang Dunia I, Yerussalem jatuh ketangan Inggris yang kemudian diserahkan ke tangan Israel.

Semasa hidupnya Salahudin lebih banyak tinggal di barak militer bersama para prajuritnya dibandingkan hidup dalam lingkungan istana. Salahudin wafat 4 Maret 1193 di Damaskus. Para pengurus jenazah sempat terkaget-kaget karena ternyata Salahudin tidak memiliki harta. Ia hanya memiliki selembar kain kafan yang selalu di bawanya dalam setiap perjalanan dan uang senilai 66 dirham nasirian (mata uang Suriah waktu itu).

Sampai sekarang Salahudin Al-Ayubi tetap dikenang sebagai pahlawan besar yang penuh sikap murah hati.

Bendungan Aswan


Peta yang menunjukkan lokasi bendungan (danau Nasser)

Bendungan Aswan adalah bendungan yang terletak di kota Aswan, Mesir. Kota Aswan adalah kota di "katarak" sungai Nil di Mesir. Dua dam membendung sungai pada titik ini: Bendungan Tinggi Aswan (bahasa Arab السد العالي; alih aksara: as-Sad al-'Aly) yang lebih baru dan Bendungan Aswan yang lama atau Bendungan Rendah Aswan.

Tanpa dibendung, sungai Nil akan banjir setiap tahun semasa musim panas, karena air dari Afrika Timur mengalir masuk di sungai ini. Banjir-banjir ini membawa banyak zat nutrisi dan mineral yang membuat tanah di sekitar sungai Nil menjadi subur dan ideal menjadi tanah pertanian. Sementara penduduk di sekitar sungai ini berkembang, muncul kebutuhan untuk mengontrol air banjir demi melindungi tanah pertanian dan perkebunan katun. Dalam sebuah tahun dengan tingkat air yang tinggi, keseluruhan panen bisa saja habis diseret banjir, sementara dalam sebuah tahun dengan tingkat air rendah, ada kekeringan dan kelaparan. Tujuan proyek air ini adalah demi menanggulangi banjirnya sungai, menciptakan tenaga listrik dan menyediakan air irigasi untuk pertanian.

06 April 2009

Perpustakaan ALEXANDRIA Mesir

Perpustakaan Alexandria adalah salah satu perpustakaan yang pernah menjadi perpustakaan terbesar di dunia. Didirikan pada awal abad ke-3 SM pada masa pemerintahan Ptolemeus II dari Mesir
Pada zaman dahulu, kota Alexandria (Iskandariyah) terkenal dengan bangunannya yang termasyhur namun sekarang sudah lenyap seperti Faros, mercusuar kuno yang konon tingginya mencapai 110 meter dan diangap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, dan makam Alexander yang Agung.
Dinasti Yunani, Ptolemeus mewarisi Mesir dari Alexander dan menguasai negeri itu sampai Caesar Octavianus Augustus mengalahkan Antonius dan Cleopatra pada tahun 30 SM. Dibawah Ptolemeus, Aleksandria berubah secara drastis. Sesungguhnya, kota itu "Selama suatu masa menjadi pusat perdagangan dan budaya dunia", menurut Atlas of the Greek World. Pada puncak kejayaannya. Aleksandria berpenduduk sekitar 600.000 jiwa.

Daya tarik kota itu adalah perpustakaan kerajaannya. Didirikan pada awal abad ketiga Sebelum Masehi (SM) dan disponsori sepenuhnya oleh keluarga Ptolemeus, perpustakaan itu beserta kuil dewi-dewi Muse menjadi pusat ilmu pengetahuann dalam dunia Helenik.

Konon, perpustakaan ini memiliki 700.000 gulungan papirus. Sebagai perbandingan, pada abad ke-14, Perpustakaan Sorbonne yang katanya memiliki koleksi terbesar dizamannya hanya memiliki 1700 buku. Para penguasa Mesir begitu bersemangat untuk memperbanyak koleksi mereka sampai-sampai mereka memerintahkan prajurit untuk menggeledah setiap kapal yang masuk guna memperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan, mereka menyimpan yang asli dan mengembalikan salinannya. Menurut beberapa sumber, ketika Athena meminjamkan naskah-naskah drama klasik Yunani asli yang tak ternilai kepada Ptolemeus III, ia berjanji membayar uang jaminan dan menyalinnya. Tetapi sang raja malah menyimpan yang asli, tidak mengambil kembali uang jaminan itu, dan memulangkan salinannya.

Deretan panjang nama-nama pemikir besar yang bekerja di perpustakaan dan museum Aleksandria mencakup para cendikiawan kelas dunia. Para cendekiawan di Aleksandria menghasilkan karya-karya besar dalam bidang geometri, trigonometri, dan astronomi, serta bahasa, kesusastraan dan kedokteran. Menurut kisah turun-temurun, di tempat inilah ke-72 cendekiawan Yahudi menerjemahkan Kitab-kitab bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani, dengan demikian menghasilkan Septuaginta yang termasyhur itu.

Perpustakaan itu lenyap
Ironisnya, para panitera merasa tidak perlu menguraikan bangunan-bangunan umum Aleksandria secara terperinci. Sebab pernyataan Athenaus, sejarahwan abad ketiga, adalah contoh yang khas, yakni "Menyangkut jumlah buku, pendirian perpustakaan-perpustakaan, dan koleksi di Balai Dewi-Dewi Muse, buat apa saya ceritakan, karena semua itu ada dalam ingatan orang-orang?"
Komentar-komentar semacam itu membuat frustasi cendikiawan modern, yang ingin sekali mengetahui lebih banyak tentang perpustakaan kuno yang mempesona ini.

Sewaktu bangsa Arab menaklukkan Mesir pada tahun 640, perpustakaan Alexandria kemungkinan sudah tidak ada. Para cendikiawan masih berdebat tentang bagaimana dan kapan tepatnya perpustakaan itu lenyap. Ada yang mengatakan bahwa banyak isinya mungkin hilang sewaktu Julius Caesar membakar sebagian kota itu pada tahun 47. Apa pun penyebabnya, lenyapnya perpustakaan itu menyebabkan hilangnya segudang pengetahuan. Lenyap pula ratusan karya penulis drama Yunani serta catatan tentang 500 tahun pertama sejarah Yunani, kecuali beberapa karya Herodotus, Tusidides dan Xenopon.

Antara abad ketiga dan keenam Masehi kota Alexandria sering mengalami kerusuhan, pertikaian dan peperangan antara Orang Yahudi, Orang Kristen dan agama lain. Sehingga tak terhitung banyaknya naskah naskah kuno yang musnah. Hal ini serupa dengan kejadian pada perpustakaan-perpustakaan di Baghdad ketika penyerbuan Genghis Khan dari bangsa Mongol ke Timur Tengah, bahkan sama ketika perpustakaan Bagdad mengalami penjarahan kembali ketika penyerbuan Amerika Serikat pada tahun 2003 lalu.

Menghidupkan kembali kemuliaan masa silam
Perpustakaan yang dibangun kembali ini dibuka pada bulan Oktober 2002 dan berisi sekitar 400.000 buku ditambah dengan sistem komputer yang modern dan mutakhir memungkinkan pengunjung mengakses koleksi perpustakaan lain. koleksi utamanya dititik beratkan pada peradaban Mediterannia bagian timur. Dan Perpustakaan baru ini memiliki kapasitas 8.000.000 buku. Bersambung..

05 April 2009

Sadar

Rata Tengah
Hari tidak akan kembali
Waktu tidak akan menunggu
Kesuksesan adalah hasil yang diperoleh dari usaha dan pengorbanan
"Wallazina jahadu fina lanahdiyannahum subulana" (al-ankabut:69)
Evaluasi itu penting, tapi yang terpenting adalah memperbaiki diri

Desahku


Ada bayang yang tak pernah pergi
Ada nama yang selalu mendiami
Serta sebait kalimat yang selalu menerangi
Dalam qalbu.. kuatkan semangat tuk lalui hari
Walau aku bukan diantara hanbaMu yang soleh
Namun biarkan hati ini mendiami seluruh taman asa tuk bersama di surgaMu

Jangan pernah berhenti, walau terang harus tersipu pergi

Hati ini kokoh seperti sedia kala
Walau ombak tak henti menerjang
Meski pasang sering menenggelamkan harapan
Aku tetap percaya terus mengerti dan selalu menanti
Tak ingin berhenti dan harap kembali
Hanya bercita selalu dalam KeredoanMu hingga ke tepi pelabuhan terindah bersenandung cinta dan kasih sayangMu
 

©2009 ENDRI MULLIADI | by TNB